Selasa, 05 Januari 2016

Selalu Ada Yang Pertama, Hai Cianjur

Selamat tahun baru 2016 semuanya, semoga jadi pribadi yang lebih baik

Semakin seru petualangan di tahun ini, semakin bertambah personil keluarga kami ini (aminin yaaa), belajar bersyukur dan ikhlas :')

Oke lanjut, setelah perjalanan ke Taman Safari, Puncak kita lanjut ke arah cianjur via cipanas. Ini perjalanan pertama kami lewat jalur puncak. Gak lupa mampir Masjid Atta'awun Puncak Pass sekalian mupeng ngeliatin orang-orang pada paralayang (info kalo mo nyobain). Sedikit sedih liat Masjidnya, dulu perasaan bersih deh gak serame ini. Rame ama pedagang, pengunjung yang buang sampah sembarangan, sampah yang berserakan, tempat parkir yang terkesan kumuh. Sholat sekalian galau mo nyemil tapi tempatnya gak oke, akhirnya lanjut dan memutuskan untuk makan pagi, siang dan sore di nicole's kitchen yang kabarnya lagi hipe (tapi kesininya jauh aja ya, butuh pengorbanan). Harganya memang mahal untuk makanan di daerah sini, tapi rasa dan porsi kenyang kok. Berdua habis 200ribuan lah.

Perut penuh, gak lupa beli roti buat cemilan lanjut lagi perjalanannya. Jalanan lancar gak lama udah sampe Cianjur kota. Tujuan berikutnya adalah Situs Megalitikum Gunung Padang tapi perjalanan dari Cianjur kota kesini jangan sedih, jauh aja. Kalo gak mau ribet buka gmaps aja, jelas kok arahnya. Jangan kaget kalo nemu nama kecamatan Warungkondang, kirain cuma nama warung ternyata beneran nama daerah. Tidak jauh dari perempatan Warungkondang (ke arah Sukabumi) ada pom bensin, masih terus sampai ketemu Indomaret belok kiri (ada papan petunjuknya). Dari sini pengalaman berikutnya dimulai.

Berhubung perjalanan ini pakenya mobil sedan, jadi harus pasrah dengan jalanannya yang becek dan pelan-pelan karena aspalnya banyak yang bolong. Ditengah perjalanan sambil nelpon Pak Nanang, juru kunci, juru pelihara sekaligus yang punya penginapan. Beliau ngabarin kalo setelah maghrib jalanan ke rumahnya akan di aspal, jadi harus sampai sana sebelum itu. Dan saat itu udah jam 5 lebih sedangkan kita gak tau kapan jalanan di depan bagaimana, gak mungkin ngebut juga secara kampung. Harus ikhlas juga pas ketemu rel kereta api karena nyangkut mobilnya, gak mungkin balik karena udah sejauh itu. HAJAAARRRRRR !!!! Maaf ya mobil pukpuk ... Iya ada rel, ada stasiun kereta api aktif disini. Tapi aktifnya ke arah Sukabumi - Bogor, yang ke Bandung belum aktif lagi. Nama stasiunnya Lampegan, jadi kalo dari Jakarta bisa via KRL ke Bogor trus lanjut ke arah Lampegan. Dari stasiun bisa langsung naik ojek ke Situs Gunung Padang, lebih praktis dan hemat.
Kita kurang beruntung karena terpaksa nunggu jalan di aspal baru bisa lewat, udah ngantuk dan harus pasrah. Tapi keberuntungan masih berpihak, nunggu 30 menitan doang akhirnya kita diijinin lewat. Jam 8 udah sampe ke rumah Pak Nanang, teh manis hangat dan obrolan hangat menanti. Cp. Pak Nanang +62813-1757-1927 sangat direkomendasikan untuk kalian yang ingin tau sejarah Gunung Padang.

Ceritanya mo ngejar sunrise jadi jam 5 pagi udah jalan dari rumah ke gerbang utamanya deket, apalagi ke jalan semennya lebih deket lagi. Di gerbang depan kalian hanya akan dikenakan 5.000/orang untuk tiket masuknya, sebelum naik tangga ada mata air yang tidak pernah kering. Saya diminta untuk minum dan wudhu, tapi jangan langsung masukin kaki ya ada gayungnya kok. Setelah itu kalian bisa milih mau lewat tangga yang sudah di semen rapi landai atau lewat tangga yang masih tumpukan batu. Kita sih pilih yang batu-batuan, pulangnya yang semen landai aja. Tangga sepanjang 160 meter keatas memiliki lebih dari 300 anak tangga, jadi kalo jalan pagi gini lumanyan tipis ya oksigennya. Keringetan tapi udara dingin dan ngos-ngosan.


Gerbang depan
Sudah sampai diatas lalu pak Nanang melanjutkan cerita tentang gunung padang, situs gunung padang merupakan punden berundak peninggalan jaman prasejarah. Situs ini merupakan salah satu situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara, dikelilingi oleh lembah, perbukitan dan gunung. Situs ini terbagi menjadi 5 teras, teras pertama terdapat gerbang kecil yang berasal dari batu vulkanik alami saling berhadapan. Terdapat ruang-ruang persegi panjang dan terdapat batu yang disebut batu kacapi dan gamelan. Karena jika dipukul-pukul akan terdengar suara seperti gamelan, tapi sayang tangan-tangan jahil pengunjung suka sekali memukul seenaknya dengan kasar. Disini juga terdapat bukit masijid atau bukit bersujud.

Dari teras kedua
Dari teras pertama ke teras kedua terdapat semacam tembok batu menjulang tinggi sekitar 8 m. Tembok ini sekaligus menjadi pembatas antara kedua teras. Teras kedua atau disebut Mahkota Dunia simbol dari jiwa sosial yang saling mengasihi karena terdapat dua pohon yang berhimpitan melambangkan laki-laki dan perempuan yaitu pohon kimenyan dan hamirung.


Pohon kimenyan dan hamirung di teras kedua
"Diteras ketiga jumlah batu tidak sebanyak teras sebelumnya, disini terdapat batu persegi panjang dengan jejak senjata tradisional Kujang dan jejak Maung. Maung disini bukanlah Harimau atau binatang, maung adalah perumpamaan dari manusia yang unggul, yang dapat memimpin seperti para Wali. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jejak cekungan yang ada sembilan." ujar pak Nanang.

Batu Kujang 

Di teras keempat terdapat Batu Kanuragaan, konon siapa yang bisa mengangkat batu ini keinginannya dapat terwujud. Bagi pak Nanang ini sangat menyesatkan, batu kanuragaan punya makna batu penguji. Di teras ini adalah ujian terakhir bagi siapa saja yang melakukan spiritual sebelum mencapai teras kelima. Dimana teras kelima memiliki permukaan tanah paling tinggi yang terdapat batu Singgasana Raja dan Batu Pendaringan, tempat bersemedi Sunan Ambu dan Sunan Rama.

Teras ketiga, keempat dan kelima
"Pada intinya situs ini mengajarkan bahwa hidup itu ada tahapan-tahapannya tidak bisa instan. Semua harus dilalui agar keinginan manusia dapat terwujud, semua ada prosesnya." Ujar pak Nanang. 

Terimakasih pak Nanang atas informasi dan ilmunya



Secuil dari explore Jawa Barat yang luas ini, lanjut ke obyek lainnya di Jawa Barat ya .. Bahan bacaan : Wikipedia Situs Gunung Padangindocropcircles dan liputan6.com